Mindset adalah pola pikir yang dapat menentukan keberhasilan atau kesuksesan seseorang. Dengan memahami mindset, seseorang dapat mengenali dan memahami diri sendiri. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana mindset mempunyai andil besar bagi kehidupan sehari-hari.

Mindset adalah terkait dengan cara pandang seseorang tentang kehidupannya. Mindset bisa menjadi penentu seseorang bisa atau tidak dalam menghadapi situasi apa pun. Pola pikir ini yang nantinya akan memengaruhi cara berpikir dan berperilaku dalam situasi apa pun.

Sebagian orang masih terjebak dengan pemikiran bahwa kecerdasan atau bakat adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir. Padahal, kecerdasan dan bakat bisa dikembangkan seiring berjalannya waktu dan upaya. Hal itu yang kemudian diurai dalam sebuah mindset.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan mindset dan bagaimana cara pembentukannya?

Mindset adalah kumpulan pola pikir yang membentuk keyakinan untuk berpikir memahami semua aspek. Mindset memengaruhi pandangan dan cara seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Sederhananya, mindset adalah keyakinan yang mengarahkan cara seorang individu menangani suatu situasi.

Gagasan mengenai mindset pertama kali dikemukakan oleh Psikolog Universitas Stanford, Carol Dweck pada 2006. Dweck membandingkan keyakinan yang berbeda tentang dari mana kemampuan orang berasal. Menurutnya, keyakinan memiliki peran penting dalam apa yang diinginkan dan apakah keinginan itu akan tercapai.

Carol dan rekan-rekannya lebih dari 30 tahun lalu menjadi tertarik dengan sikap siswa tentang kegagalan. Mereka memperhatikan bahwa beberapa siswa bangkit kembali, sementara siswa lain tampak hancur bahkan oleh kemunduran terkecil.

Setelah melakukan beberapa penelitian, Carol memberikan bukti bahwa kunci cara berpikir, merasa, dan berperilaku bukan tentang kemampuan, tetapi keyakinan orang tentang kemampuan mereka. Kemudian Carol menciptakan istilah mindset tetap dan mindset berkembang untuk menggambarkan keyakinan mendasar yang dimiliki orang tentang pembelajaran dan kecerdasan.

Jenis-Jenis Mindset

Setidaknya ada dua sumber utama pembentukan mindset, yaitu pujian dan pembelaan. Dalam penelitian Dweck, menemukan bahwa anak-anak berperilaku sangat berbeda tergantung pada jenis pujian yang mereka terima.

Mereka menemukan bahwa pujian pribadi, atau memuji anak atau melabeli mereka sebagai “pintar”, mempromosikan pola pikir tetap. Sementara, pujian akan proses, di sisi lain menemukan upaya yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan tugas. Ini menyiratkan keberhasilan mereka adalah karena upaya yang mereka gunakan.

Sederhananya, mindset tetap didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah intelgensi, kepribadian, dan karakter moral tertentu. Adapun ciri-ciri orang dengan mindset tetap adalah seperti berikut:

  • Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat, dan sifat adalah fungsi hereditas atau keturunan.
  • Menghindari adanya tantangan.
  • Mengabaikan kritik.
  • Merasa terancam dengan kesuksesan seseorang.

Adapun mindset berkembang didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang adalah yang dapat diolah melalui upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat atau temperamen setiap orang bisa berubah melalui pengalaman. Berikut ciri-ciri mindset berkembang, di antaranya:

  • Selalu belajar dari kritik
  • Menerima tantangan dan bersungguh-sungguh menjalankannya.
  • Berpandangan positif terhadap usaha.
  • Menemukan pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang lain.
  • Memiliki keyakinan intelegensi, bakat, dan sifat bukan merupakan keturunan.

Pentingnya Mindset (Pola Pikir) dalam Mengatasi Persoalan, Hambatan, dan Tantangan Mencapai Kesuksesan

Adanya persoalan atau masalah (obstacles) dalam mencapai kesuksesan merupakan kepastian. Namun dengan memiliki growth mindset (pola pikir pertumbuhan) yang benar, insya Allah bisa mengatasi segala macam hambatan dan tantangan yang ada.

Nah, salah satu pola pikir atau mindset yang terpenting dalam mengatasi persoalan yang muncul dalam perjalanan menuju kesuksesan seseorang adalah pola pikir pertumbuhan (growth mindset). Dari banyak kajian mengenai psikologi manusia, ditemukan bahwa manusia memiliki potesi tumbuh dan berkembang, bukan hanya fisiknya, namun juga pemikiran, mental dan spiritualnya.

Dengan demikian, jika seseorang telah mengadopsi suatu pola pikir bahwa masalah akan selalu ada dalam perjalanan menuju kesuksesannya, namun sekaligus juga menjadi peluang bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang, maka dia seakan telah mempersiapkan dirinya untuk mampu mengatasi berbagai persoalan yang akan muncul di depan.

Artinya, jalan menuju sukses pasti mengandung banyak persoalan. Bahkan jalan yang lurus-lurus saja, tampaknya nol hambatan, justru bisa menghantarkan pada bahaya, bahkan kehancuran. Ingatlah bagaimana Nokia yang dikenal sebagai produsen HP nomor satu dunia pada tahun 90-an justru hilang tidak berbekas eksistensinya pada saat HP Android muncul dan mengalahkannya pada tahun 2000-an.

Mengapa Nokia bisa mengalami hal seperti itu? Barangkali bisa kita amati dari salah satu pernyataan Nokia yang terkenal, “Kami tidak melakukan kesalahan apa pun. Tiba-tiba saja kami kalah dan punah.” Hal ini seolah-olah menunjukkan, Nokia (mungkin) tidak pernah bermasalah sehingga tidak merasa perlu belajar dan mengasah kemampuan dirinya untuk terus tumbuh dan berkembang.

Ada sebuah kutipan (quote) dari Frank A. Clark yang mengatakan, “If you find a path with no obstacles, it probably doesn’t lead anywhere.” Artinya kurang lebih, “Jika Anda menempuh jalan yang tidak memiliki hambatan apa pun, kemungkinan besar tidak akan menghantarkan Anda ke mana pun.”

Ubah Pola Pikir Supaya Berhasil

Banyak faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Entah faktor lingkungan, keluarga dan makanan pada otak manusia yang setiap hari pastinya bertambah. Ada beberapa slogan yang berkata; “New Mindset, New Result.” yang berarti pemikiran yang baru akan menjadikan hasil yang baru juga.

Saya akan sedikit membahas tentang beberapa pemikiran orang-orang sukses. Apakah pemikiran mereka sama seperti pemikiran orang awam seperti kita? Komplekskah? Atau sebaliknya, lebih simple dari pada pemikiran sebagian besar orang?

Pola pikir seorang dengan orang lainnya pasti berbeda, namun ada beberapa aspek yang seragam dalam pikiran orang-orang sukses, antara lain;

Bertumbuh

Ketika semua orang takut kehilangan apa yang ia miliki, sebaliknya, orang sukses berpikir berbeda. Mereka justru berpikir mendapatkan sesuatu lebih banyak untuk dirinya sendiri. Ini adalah salah satu alasan mengapa orang kaya akan menjadi semakin kaya adalah karena mereka fokus dengan pertumbuhan mereka sendiri.

Menghormati Diri Sendiri

Orang sukses membuat sebuah komitmen yang condong kepada diri sendiri dari pada ke orang lain. Ini adalah salah satu hal yang berkaitan dengan mengikuti segala yang mereka katakan, itu akan membuat mereka dapat diandalkan. Sebagian besar manusia membuat komitmen dengan menipu diri sendiri. Kebalikannya, orang sukses tidak melakukannya.

Visi yang Jelas

Bertanyalah pada orang biasa, “Apakah yang di inginkan dalam hidup ini? Mengapa mereka bekerja sangat keras?”. Orang-orang awam tidak akan spontan memberikan alasan. Mereka akan berpikir dahulu baru menjawab, jawabannya pun klasik. Namun berbeda dengan orang sukses, mereka akan memberi jawaban yang jelas dengan spesifik, dan akan menjelaskan tanpa henti tanpa berpikir panjang.

Tanggung Jawab yang Besar

Berbeda dengan orang biasa yang cenderung membebani orang lain dan menyalahkan diri sendiri karena kesalahannya, orang sukses akan mengambil semua tanggung jawab yang mereka rasa mereka bisa ambil.

Dalam tiap tanggung jawab yang diambil, pastinya ada resiko yang terjadi. Jika sesuatu hal terjadi, kemungkinan besar ini adalah salah dari diri mereka sendiri. Dengan melakukan hal tersebut, mereka sering membebani diri sendiri, namun mereka akan lebih sering belajar untuk mengatasi setiap masalah dalam kehidupan mereka. Dalam pemikirannya; “Aku yang mengendalikan diriku sendiri. & aku akan mewujudkannya jika hal tersebut tidak terjadi dengan sendirinya.”

Menjadi Seseorang yang Positif

Ini adalah salah satu hal yang terpenting dan faktor terbesar dalam pemikiran/ mindset yang harus dimiliki seorang yang sukses. Jika kegagalan terjadi, mereka memiliki kemampuan untuk bangkit lagi, dan memiliki pikiran terbuka dengan hati yang mudah menerima keadaan. Pesimis dan berpikiran negatif tidak akan menjadikan suasana menjadi lebih baik, bahkan menjadi lebih terpuruk.

Dalam pandangan orang sukses, hidup mereka akan lebih baik jika berpikir positif dan bahagia.

Apa yang kita tanam dalam diri itulah yang akan muncul, seperti halnya negatif dan positif, jika kita menanam hal yang positif maka yang muncul adalah sesuatu hal yang positif pula.

Tidak Takut untuk Mencoba

Orang sukses sendiri tidak akan takut untuk mencoba. Banyak sekali perbedaan pandangan orang tua zaman dulu dan sekarang. Contohnya saja dalam hal pendidikan; orang tua zaman dulu berharap anaknya dapat belajar dengan giat dan rajin agar nilai lebih baik, karena nilai adalah salah satu faktor dari kesuksesan. Namun orang zaman sekarang berpikir, jika anak hanya perlu ijazah untuk menjadi sukses karena anak yang pintar akan mengetahui resiko.

Anak zaman sekarang lebih takur mencoba sesuatu hal yang baru karena mereka tidak berani mengambil resiko yang ada. Namun tidak ada yang namanya kesuksesan tanpa adanya kegagalan. Jika kita gagal 100 kali maka coba lah 101 kali.

Contoh Cara Berpikir Orang Sukses

Salah satu kisah nyata yang akan kita angkat adalah kisah hidup seorang Colonel Sanders, siapa sih yang tidak tahu dia? Beliau merupakan pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC). Sebelum nama KFC sendiri menjadi tren dan favorit banyak kalangan saat ini, kisah dibaliknya pun sangat menarik untuk dipelajari.

Kita belajar dari 1 sosok ini, beliau memulai pekerjaannya di usia 10 tahun menjadi seorang buruh tani. Hal tersebut dilakukan Colonel karena ayahnya mengalami patah tulang hingga merambat pada penyakit lainnya yang menyebabkan akhirnya meninggal sehingga ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga.

Anak sulung dari 3 bersaudara ini pun gagal dalam pendidikannya. Ia terpaksa keluar dari sekolah pada kelas 7 (Setara dengan SMP kelas 1). Pada usia beranjak 13 tahun, ia memilih untuk pergi untuk bekerja menjadi tukang cat. Ia berpindah pekerjaan lagi menjadi seorang buruh tani kembali pada sebuah perternakan. Hal ini tidak menutup semangatnya. Ia tidak sama sekali terintimidasi dengan masalalunya, tidak menyalahkan keadaan.

Menurut salah satu sumber, Colonel Sanders juga pernah ditolak dalam pekerjaannya. Ia sempat mencoba melamar pada sebuah restoran cepat saji juga ditolak. 1009 kali merupakan jumlah penolakan yang diterimanya. Jumlah yang banyak ini pun tetap tidak membuat kolonel menjadi pasrah.

Dalam proses pembangunan KFC sendiri, kolonel juga sebanyak 2x harus menutup bisnisnya ini, ada dari kejadian kebakaran lokasi, perang dunia ke 2 pada perintisan salah satu restoran makanan favorit kita KFC. Pastinya setelah 50 tahun berproses dan mencoba beberapa pekerjaan, merasakan penolakan, dan pendidikan yang terbatas.

Perjuangan, kegigihan, tidak takut ditolak, tidak terpuruk, berani mengambil tanggung jawab, memiliki tujuan yang jelas telah membawa Colonel Sanders menjadi sukses. Berpikirlah diluar kotak, jangan batasi pikiran dan semangat, sebab pemikiranmu akan membawa masa depanmu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CHAT UNTUK INFO TRAINING